Saturday, December 16, 2006

GOLKAR KOTA BOGOR PECAH

BOGOR-JBN: Para kader di akar rumput mulai angkat bicara soal konflik yang melanda tubuh partai Golkar Kota Bogor saat ini. Helmi Soetikno Ketua DPD Golkar dinilai mereka memang mesti ditumbangkan dari jabatannya saat ini. Karenanya, Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) adalah jalan satu-satunya. Demikian dikemukakan salah seorang pengurus Komlur Partai Golkar di Kecamatan Bogor Barat yang enggan disebut identitasnya. Dirinya menyatakan, kalau kepengurusan Helmi diteruskan sama saja dengan penghancuran partai besar berlambang pohon Beringin itu. Dirinya membantah alasannya ini karena ditunggangi oleh seseorang petinggi di Partai Golkar untuk kepentingan Pilkada dan Pemilu. “Ini murni keputusan bersama untuk segera mengadakan Musdalub, yang didukung dari 6 Komcam dan 68 Komlur se-Kota Bogor ini. Tujuannya semata hanya untuk kemajuan partai Golkar Kota Bogor agar lebih besar kedepannya,” ujarnya. Sementara informasi yang berhasil dihimpun JBN dari beberapa sumber, Jum’at malam (15/12), seluruh Komcam dan Komlur terus merapatkan barisan dan berkumpul disuatu tempat. Hal ini, kata dia, guna mematangkan strategi Musdalub yang diinginkan oleh komlur dan komcam.

Sebelumnya, kubu pro Musdalub kepada Tim Klarifikasi dan Investigasi (TKI) DPD Partai Golkar Jawa Barat mengadakan pertemuan, Kamis (14/12) siang lalu. Pertemuan itu dipimpin Ali Hasan Wakil Ketua DPD Jabar Bidang OKK dengan anggota Budi Asmara dan Dedi Komara. Tim TKK adalah tim yang ditugaskan DPD Jabar untuk memperdalam informasi tentang sepak terjang Helmi dalam memimpin DPD sekaligus meminta keterangan dari pengurus DPD terkait dengan kisruh di tubuh DPD Kota Bogor.

Dalam pertemuan dengan TKI DPD Partai GOLKAR Jabar, kubu Pro Musdalub mengemukakan mereka menuntut Helmi agar lengser dari jabatannya, karena dinilai sering menyalahgunakan wewenangnya sebagai Ketua DPD GOLKAR. Namun demikian, para pengurus yang menentang kepemimpinan Helmi tidak menyebutkan secara rinci apa saja kesalahan atau penyimpangannya. Setelah mendengarkan penjelasan dari kubu Pro Musdalub. Kemudian, ketua Tim TKI DPD Jabar Ali Hasan meminta, agar dilakukan islah atau rekonsiliasi. Namun usulan Ali Hasan ditolak, dan kubu pro musdalub tetap bulat pada keputusannya, yakni meminta Helmi mundur dari jabatannya.

Pejabat Teras Pemda Kota Bogor Ikut Bermain

Pecahnya konflik di tubuh Partai GOLKAR Kota Bogor ini ditengarai juga, terlibatnya Pejabat Teras Pemda Kota Bogor yang berkepentingan untuk menentukan kebijaksanaan partai. Berdasarkan informasi dari sumber JBN, disebutkan konflik ini berkaitan juga dengan pertarungan untuk mendapatkan tiket dalam pencalonan Walikota dalam PILKADA mendatang. Sumber itu juga mengatakan Pejabat Teras tersebut diduga pihak yang memfasilitasi kelompok Pro Musdalub untuk melengserkan Helmi dari jabatannya sebagai Ketua DPD GOLKAR Kota Bogor. Sebagaimana diketahui, beberapa pejabat teras di Pemda Kota Bogor, seperti Diani, yang saat ini menjabat sebagai Walikota Bogor, Dodi Rasadi, yang saat ini sebagai Sekdakot Bogor telah digadang-gadang sebagai calon Walikota dalam PILKADA mendatang. (OCHE)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home