Friday, September 15, 2006

KETUA UMUM HKTI PRABOWO : TOLAK IMPOR BERAS

CISARUA – BNL- Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Letnan Jendral TNI (Purn) Prabowo Subianto, dengan tegas menyatakan bahwa HKTI menolak direalisasikannya impor semua produk pangan termasuk rencana pemerintah mengimpor beras. Demikian ditegaskannya saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Temu Tani dan Perkemahan Agribisnis HKTI 2006 di lapangan sepak bola Wisata Gunung Mas, Jl. Raya Puncak-Cisarua, Kabupaten Bogor, Jum'at (15/9) kemarin.
Kegiatan HKTI yang dilaksanakan selama tiga hari dan bertema "Penguatan Kelembagaan Petani untuk Membangun Kemandirian Pangan dalam Semangat Kebangsaan dan Nasionalisme" tersebut, juga dilakukan pelantikan pengurus DPC HKTI Kabupaten Bogor periode 2006-2011, pelantikan pengurus Pemuda dan Wanita Tani, serta memberikan penghargaan kepada petani berprestasi di Kabupaten Bogor.Selama tiga hari itu, kegiatan diisi dengan diskusi publik dengan menghadirkan pembicara Bupati Bogor H. Agus Utara Effendi, S.Ip, Rektor IPB Prof. Dr. Ahmad Ansori Mattjik, M.Sc, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad, Ketua DPRD Kabupaten Bogor H. Rahmat Yasin, MM, dan banyak lagi.
Prabowo mengatakan, bangsa Indonesia seharusnya sudah mampu menghargai kebutuhan produksi pangan, dan saat ini kebijakan pe-merintah seringkali melupakan produksi pangan yang merupakan kebutuhan mayoritas penduduk. "Makanya petani harus seperti lidi harus bersatu. Dan 2-3 hari lagi kita di sini akan menyatukan visi, karena dengan aspirasi yang kokoh nasib petani akan didengar. Ditambahkan pula, sebetulnya bangsa ini belum merdeka karena para petani dari dulu masih miskin. Menurut data yang disampaikannya, mayoritas petani hanya sempat menkonsumsi susu 6 liter per tahun. Sementara, semua potensi kekayaan negara kita dicuri dan banyak dimiliki oleh orang asing. Dan dunia pertanian Indonesia, menurutnya, sudah tua renta karena hanya orangtua saja yang mau jadi petani. Dari 202 juta lebih penduduk negeri ini hanya 12,5% saja pemuda yang berprofesi sebagai petani. "Para pemuda tak tertarik jadi petani karena mereka beralasan sulit mendapatkan penghasilan yang layak. Makanya para pemuda harus bangkit dan para intelektual harus mau jadi "provokator kebaikan" untuk memajukan pertanian," katanya. Ir. Peni Suprijasto, selaku Ketua Umum HKTI Kabupaten Bogor menyatakan, selain bersikap melakukan penolakan impor beras juga dengan tegas akan mendukung pemimpin yang mau berpihak kepada para petani.(Naga)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home